Penguatan Ekonomi Maritim Dan Agikultur
Kabupaten Bengkulu Tengah
Provinsi Bengkulu
Ekonomi maritim atau maritime economy adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Contohnya adalah: jasa penyeberangan antarpulau menggunakan kapal laut, dan usaha pembuatan kapal hingga perawatannya.Sementara itu, ekonomi kelautan atau marine economy adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam (SDA) dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Contohnya adalah: nelayan yang mencari ikan, pengawetan ikan di pantai, dan usaha budidaya rumput laut. Sekitar 75% dari total wilayah Indonesia terdiri dari wilayah lautan. Berdasarkan Statistik Perikanan Tahun 2012 dari Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia merupakan negara peringkat kedua dalam produksi perikanan tangkap. Indonesia juga merupakan negara kedua dalam hal banyaknya jumlah kapal yang dimiliki setelah Tiongkok.Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2010), terdapat 108 kawasan konservasi perairan dengan luas 15,78 juta ha, yang diharapkan dapat meningkat menjadi 20 juta ha pada tahun 2020.
Beberapa daerah memiliki keindahan bawah laut yang sudah sangat mendunia dan menjadi spot menyelam yang wajib dikunjungi para penyelam (divers), seperti Bunaken (Sulawesi Utara), Raja Ampat (Papua Barat), Labuan Bajo, dan Wakatobi. Dengan kekayaan laut yang sangat banyak, ironisnya pembangunan ekonomi nasional masih belum memberikan dampak positif yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat. Gambaran nyata kondisi ini sejalan dengan pengelolaan sektor kelautan belum digarap dengan penuh perhatian dan kemauan.Hal ini terlihat pada potret sebagian besar nelayan Indonesia yang masih bergelut dengan kemiskinan, padahal produksi perikanan terus meningkat. Daya saing domestik yang lemah menyebabkan kegiatan pengangkutan (transportasi laut) maupun eksploitasi sumber daya mineral di wilayah perairan nasional masih lebih banyak dilakukan oleh pihak asing.
Agrikultur adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan bahan baku industri. sumber energi, atau untuk mengelola lingkungan hidupnya. Ekonomi agrikultur adalah upaya peningkatan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam agrikultur biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman, bercocok tanam, atau pembesaran hewan ternak. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang banyak untuk produk pertanian. Di bidang tanaman pangan Indonesia memiliki tanaman unggul seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dll. Hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki potensi untuk memperkuat ekonomi agrikulturnya. Pembangunan pertanian di Indonesia memiliki peranan penting antara lain potensi sumber daya alam yang besar dan beragam. Pemberi pemasukan terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, dan perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Namun embangunan di bidang pertanian di Indonesia memiliki beberapa kendala antara lain skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil serta modal terbatas, penggunaan teknologi masih sederhana, sangat dipengaruhi musim, pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga, akses kredit, teknologi, dan pasar rendah, pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugikan petani, dan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengembangkan agrikultur di Indonesia antaranya ekofarming, distribusi pupuk secara merata, dan perbaikan irigasi.
Dalam mengembangkan ekonomi agrikultur di Indonesia. hal-hal yang dapat dilakukan meliputi mengembangkan kegiatan agribisnis yang strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan pakaian bagi masyarakat Indonesia. Mengembangkan agribisnis menggunakan teknologi yang dapat dikembangkan menjadi padat modal atau padat tenaga kerja. Mengembangkan industri pendukung agribisnis, seperti industri pupuk, industri pestisida, industri bibit/benih, serta industri pengadaan alat-alat produksi pertanian dan pengolahan agroindustri. Mengembangkan subsistem hulu, seperti pembibitan, agroteknologi dan agrokimia, serta melakukan pengembangan subsistem hilir sehingga produk yang dihasilkan didominasi oleh produk-produk unggulan. Mengembangkan pusat pertumbuhan sektor agribisnis, seperti pengembangan komoditas agribisnis dan kerja sama kawasan agribisnis. Mengembangkan infrastruktur agribisnis, seperti jaringan jalan dan transportasi (laut, darat, sungai, dan udara), jaringan listrik, jaringan air, pelabuhan domestik, dan pelabuhan ekspor. Dengan demikian maka akan terjadi penguatan ekonomi maritim dan agrikultur di Indonesia.
1. Ekonomi Maritim Di Kabupaten Bengkulu Tengah,Provinsi Bengkulu
Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki
posisi yang sangat strategis, karena selain berada pada jalur perlintasan
antara Kota Bengkulu dan Kota Lubuk Linggau, juga merupakan kabupaten terdekat
dan berbatasan langsung dengan Kota Bengkulu. Secara geografis Kabupaten
Bengkulu Tengah terletak diantara koordinat 10 ° 11’ ”- 10 ° 7’ 1 ” Bu ur Ti ur
dan ° 8’ 8”- ° 51’ 6” Lintang Selatan. Sedangkan secara administrasi, wilayah
Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan bagian dari wilayah Provinsi Bengkulu. Kabupaten
Bengkulu Tengah memiliki luas wilayah perencanaan merupakan daerah dengan batas
yang ditentukan berdasarkan aspek administratif mencakup wilayah daratan,
wilayah pesisir dan, perairan lainnya. Luas wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah
adalah 1.429,14 Km2 (seribu empat ratus dua puluh sembilan koma empat belas
kilometer persegi) terdiri atas luas daratan 1.223,94 Km2 (seribu dua ratus dua
puluh tiga koma sembilan puluh empat kilometer persegi) dan wilayah laut dengan
luas 205,2 Km2 (dua ratus lima koma dua kilometer persegi).
Bengkulu
Tengah memiliki contoh Ekonomi Maritim yang disebut Pantai Sungai Suci. pantai Sungai Suci adalah Objek wisata yang terletak di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok
Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. yang kawasannya terbentang sepanjang
2Km, Objek wisata ini berjarak 15Km dari pusat Kota Bengkulu atau sekitar 25Km dari Bandar Udara Fatmawati Soekarno. Meskipun nama nya Pantai Sungai
Suci, Objek wisata ini tidak terdapat Sungai seperti namanya. Di Pantai Sungai Suci terdapat Pulau kecil yang bisa di seberangin dengan Jembatan gantung, yang terbuat dari tali tambang yang kuat dan dasar Jembatan terbuat dari potongan papan kayu yang tebal. Wisatawan yang
berkunjung ke lokasi ini, selain untuk melihat hamparan pasir di sepanjang
pantai, juga menyaksikan pemandangan laut lepas hingga ke Samudra Indonesia.
Dan akan terasa lebih indah menyaksikan fenomena alam tenggelamnya matahari di
sore harinya.Pantai
Sungai Suci merupakan objek wisata yang begitu banyak menarik minat para
pengunjung untuk berkunjung lokasi ini. Walaupun namanya terdapat kata sungai,
namun objek wisata ini bukanlah berupa sungai yang ada di daerah Bengkulu.
Melainkan sebuah pantai indah yang berada di BengkuluPantai ini memiliki
keindahan alam yang begitu mempesona, dimana para pengunjung dapat menikmati
keindahan laut lepas. Sepanjang mata memandang adalah hamparan air laut lepas
nan biru hingga ke samudra. Hamparan pasir pantai yang begitu indah yang
merupakan ciri khas dari pantai.
2. Ekonomi Agrikultur Di Kabupaten
Bengkulu Tengah, Bengkulu
Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu sentra penghasil beras dan holtikultura khususnya durian dan rambutan. Produksi padi kering giling rata-rata 3,9 ton/hektar. Produksi di Kabupaten Bengkulu Tengah masih dapat ditingkatkan melalui program perluasan areal tanaman pangan dan intensifikasi pertanian Selain padi sawah, produksi padi ladang juga menambah produksi padi di Bengkulu Tengah. Seperti pada tahun 2008 luas tanaman padi ladang mencapai rata-rata produksi 1,2 ton/hektar. Kabupaten bengkulu Tengah juga merupakan sentra penghasil buah-buahan durian dan rambutan. Sementara tanaman lain masih sangat terbuka untuk ikembangkanseperti salak pondoh dan manggis.Sektor pertanian yang memberikan kontribusi yang besar dalam PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah relatif sama dengan Kabupaten Bengkulu Utara yaitu pertanian tanaman pangan dan palawija. Hal ini didukung oleh lapisan tanah, topografi, dan iklim sangat cocok untuk bercocok tanam palawija dan tanaman pangan. Kabupaten Bengkulu Tengah sama halnya dengan Kabupaten Bengkulu Utara merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi Bengkulu.
Pemasaran hasil produksi masih dilakukan secara konvensional. Petani menjua lgabah kering kepada para pedagang atau tengkulak dan selanjutnya dijual kembali kepada para pedagang-pedagang besar di Kota Bengkulu, Jambi, dan kota-kota lainnya. Jagung merupakan komoditas unggulan yang dapat dikembangkan. Permintaan jagung di pasar internasional terus meningkat seiring dengan trend meningkatnya produksi bahan bakar nabati, seperti bioetanol, dan naiknya konsumsi pakan ternak berbasis jagung. indonesia sebagai negara agraris belum dapat mencukupi permintaan jagung di pasar domestik. Tahun 2006 diperkirakan Indonesia mengimpor jagung sebesar 1,4 juta ton dari total kebutuhan nasional sebesar 12,4 juta ton. Peluang ekspor jagung Indonesia terutama ke negara tetangga seperti Malaysia sebesar 2,5 juta ton, Taiwan 4,6 juta ton, Jepang 16 jutaton, Korea 8,5 juta ton, China sebanyak satu juta ton, Mesir 5,3 juta ton, Iran 2,3 juta ton, dan Arab Saudi 1,4 juta ton per tahun. Potensi pengembangan komoditi jagung di Kabupaten Bengkulu Tengah masih terbuka sangat lebar. Salah satu Komoditas unggulan tahun lainnya adalah singkong. Harga singkong kian meninggi setelah harga minyak dunia melonjak USD 100 per barel. Komoditas itu terutama diekspor ke Eropa sebagai bahan pembuat biofuel, Korea, China, dan Malaysia. Budidaya singkong di u Tengah masih berpotensi karena karakteritik tanah dan iklim yang mendukung.
Berkembangnya
industri pangan nasional,
cabe merupakan salah
satu bahan baku
yang dibutuhkan secara berkesinambungan. Karena
merupakan bahan pangan
yang dikonsumsi setiap saat, maka
cabe akan terus dibutuhkan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.Dana yang
dibutuhkan untuk menanam cabe pada areal lahan satu hektar pada umumnya yaitu
sebesar Rp 34.000.000
lebih. Secara teoritis
keuntungan yang diharapkanpun cukup roporsional, yaitu
sekitar Rp 25.000.000
dalam tempo delapan
bulan. Benefit cost ratiosebesar
175, yang berarti
Rp 100 biaya
yang diinvestasikan dalam
budidaya cabe akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp
175.Komoditas jahe tak
hanya sekedar dikenal
sebagai bumbu masakan.
Lebih dari itu,
jahe bisa diolah menjadi
pemberi aroma pada
berbagai makanan, bahan
baku dalam industri
minuman, industri obat tradisional, minyak
wangi, diolah menjadi
asinan. Beberapa negara
yang menampung hasil ekspor komoditas jahe dalam bentuk jahe segar
adalah Malaysia, Hongkong.